RADARSUMATERA.COM/Deli Serdang
Perkumpulan rumah cemara Yayasan Caritas PSE Keuskupan Agung Medan Melaksanakan kegiatan kampanye global dukung jangan menghukum “Support Don’t Punish “ di wilayah kabupaten deli serdang, acara yang bertemakan Penjara Bukan Solusi ini terdiri dari dua kegiatan di awali dengan jalan sehat pagi bersama masyarakat lubuk pakam dan dilanjutkan dengan kegiatan Dialog Publik Sabtu 28/7/19.
Kegiatan akbar tersebut di hadiri oleh para Narasumber dari Aktifis dan penggiat advokasi kebijakan napza yaitu Bapak Eka Prahadian Abdurahman , Ketua Barisan Intelektual Muda KBPP Polri Mewakili Kaum Milenial yaitu Yudhi Wiliam Pranata dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klass IIB Lubuk Pakam yaitu Bapak Johni Gultom.
Acara yang disertakan dengan kegiatan Gerak jalan dan dialog public ini berjalan dengan lancar dan di hadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan seperti , pelajar , instansi pemerintah dan tokoh pemuda keagamaan,
Ketua Panitia yang juga merupakan aktifis advokasi kebijakan napza ini dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini di lakukan bertujuan untuk memberikan edukasi pada masyarakat dan juga memberikan dorongan kepada pemerintah untuk segera membuat produk hukum yang humanis yang mengedapankan unsur hak kesehatan dan hak sosial bagi para korban penyalahgunaan napza di deli serdang ,
Hal senada juga di cetuskan oleh nara sumber dialog publik Eka Prahadian Abdurahman yang akrab di sapa Mas Ewo beliau menyatakan Perspektif undang-undang 35 tahun 2009 yang harus di rubah dari perspektif pemidanaan menjadi perfektif kesehatan karena pengguna napza adalah orang sakit ucap nya
Selanjutnya KALAPAS KLAS IIB Bapak Jhoni Gultom Deli serdang Menyatakan saat ini Pihak nya Membina kurang lebih 1600 warga binaan yang 1026 diantara adalah tindak pidana narkoba yang menjadikan lapas Klas IIB Lubuk pakam yang berkapasitas 350 orang menjadi over kapasitas,
Lalu di penghujung acara dialog selaku perwakilan dari kaum pemuda dan milenial Yudi Wiliam Pranata menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bisa di dorong dengan kekutan milenial saat ini melalui berbagai media sosial dan lain sebagainya dimana seorang pemuda yang peduli akan bisa menyebarkan informasi ke komunitas nya agar para kaum milenial bisa mengggaungkan dukung jangan menghukum atau support don’t punish demi mewujudkan Indonesia tanpa stigma bagi para korban penyalahgunaan napza
Acara Tersebut di ikuti oleh berbagai elemen aktivis anti narkoba Serta para relawan serta acara yang berlangsung lancar ini selesai pukul 15.30 di tutup dengan acara penanda tangan dukungan terhadap global action day support don’t punish dari masyarakat deli serdang.(RS1)
Kegiatan akbar tersebut di hadiri oleh para Narasumber dari Aktifis dan penggiat advokasi kebijakan napza yaitu Bapak Eka Prahadian Abdurahman , Ketua Barisan Intelektual Muda KBPP Polri Mewakili Kaum Milenial yaitu Yudhi Wiliam Pranata dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klass IIB Lubuk Pakam yaitu Bapak Johni Gultom.
Acara yang disertakan dengan kegiatan Gerak jalan dan dialog public ini berjalan dengan lancar dan di hadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan seperti , pelajar , instansi pemerintah dan tokoh pemuda keagamaan,
Ketua Panitia yang juga merupakan aktifis advokasi kebijakan napza ini dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini di lakukan bertujuan untuk memberikan edukasi pada masyarakat dan juga memberikan dorongan kepada pemerintah untuk segera membuat produk hukum yang humanis yang mengedapankan unsur hak kesehatan dan hak sosial bagi para korban penyalahgunaan napza di deli serdang ,
Hal senada juga di cetuskan oleh nara sumber dialog publik Eka Prahadian Abdurahman yang akrab di sapa Mas Ewo beliau menyatakan Perspektif undang-undang 35 tahun 2009 yang harus di rubah dari perspektif pemidanaan menjadi perfektif kesehatan karena pengguna napza adalah orang sakit ucap nya
Selanjutnya KALAPAS KLAS IIB Bapak Jhoni Gultom Deli serdang Menyatakan saat ini Pihak nya Membina kurang lebih 1600 warga binaan yang 1026 diantara adalah tindak pidana narkoba yang menjadikan lapas Klas IIB Lubuk pakam yang berkapasitas 350 orang menjadi over kapasitas,
Lalu di penghujung acara dialog selaku perwakilan dari kaum pemuda dan milenial Yudi Wiliam Pranata menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bisa di dorong dengan kekutan milenial saat ini melalui berbagai media sosial dan lain sebagainya dimana seorang pemuda yang peduli akan bisa menyebarkan informasi ke komunitas nya agar para kaum milenial bisa mengggaungkan dukung jangan menghukum atau support don’t punish demi mewujudkan Indonesia tanpa stigma bagi para korban penyalahgunaan napza
Acara Tersebut di ikuti oleh berbagai elemen aktivis anti narkoba Serta para relawan serta acara yang berlangsung lancar ini selesai pukul 15.30 di tutup dengan acara penanda tangan dukungan terhadap global action day support don’t punish dari masyarakat deli serdang.(RS1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar