Langkat,
Di duga dengan sengaja membakar tandanan kosong (tankos) bekas produksi buah Kelapa sawit di seputaran jalan antar desa Sawit Hulu. Mengakibatkan kepulan asap tebal terlihat mengepul di jalan lintas desa di wilayah tersebut.
Akibatnya polusi udara pun tak terhindarkan. Dari lokasi sepanjang satu kilometer tempat pembakaran di lakukan, terlihat asap tebal mengepul dan mengganggu pandangan bagi masyarakat yang melintas di jalan penghubung antar dua desa tersebut.
Selain mengganggu pemandangan, asap yang berasal dari pembakaran limbah produksi sawit tersebut juga sangat mengganggu fungsi pernafasan.
Junaidi (15) Tahun, Salah seorang pelajar di Sawit Seberang mengaku sangat terganggu dengan polusi dari pembakaran tankos tersebut.
"Tiap hari kami lewat sini bang. Kalau dah melewati kawasan itu, terpaksa kami tahan nafas. Kalau sampe terhirup, sesak juga dada dibuatnya bang. Kalau ada jalan alternatif, gak mau kami lewat dari sini bang," keluh Junaidi.
Pelajar SMK tersebut terlihat menggunakan masker saat melintasi kawasan yang terkontaminasi karena polusi udara. Dengan penuh kehati-hatian, Junaidi dan teman-temannya sesama pelajar melintasi kawasan tersebut sambil membunyikan klakson untuk menghindari tabrakan dengan pengendara lain.
Terpisah, Camat Sawit Seberang, Muhammad Suhaimi, S.STP, M.SP, saat ditemui awak media di ruang kerjanya mengaku sangat terkejut dengan informasi terkait pembakaran tankos yang dilakukan PTPN II kebun Sawit Hulu tersebut. "Kita berharap kepada pihak yang melakukan pembakaran tersebut agar memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan," ujar Suhaimi.
"Jangan lah akibat perbuatan kita, kenyamanan dan keselamatan masyarakat banyak terganggu. Lakukanlah pengolahan limbah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Saya juga berharap agar tudak ada lagi pembakaran tankos yang dapat mengganggu lingkungan. Bagi masyarakat, agar melaporkan hal tersebut ke pihak terkait," tegas Suhaimi. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar