RADARSUMATERA.COM/BINJAI
Lagi lagi Narkoba tak henti-hentinya memakan korban, Diduga Over dosis pil ekstasi, seorang wanita ATN (22) tewas usai dugem di salah satu diskotek CF/TF di Kota Binjai yang berbatasan dengan Deliserdang.Saat ini jenazah korban diautopsi di RS Djoelham Binjai, Jumat (9/8/2019).
Lagi lagi Narkoba tak henti-hentinya memakan korban, Diduga Over dosis pil ekstasi, seorang wanita ATN (22) tewas usai dugem di salah satu diskotek CF/TF di Kota Binjai yang berbatasan dengan Deliserdang.Saat ini jenazah korban diautopsi di RS Djoelham Binjai, Jumat (9/8/2019).
Menurut Informasi yang dihimpun, ATN belakangan diketahui pekerja salon bulu mata,
warga Dusun Banrejo, Desa Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingai Langkat.Keluarga korban tidak terima atas kejadian ini sehingga memohon visum ke Polres Binjai.
Kabar ATN overdosis beredar di sejumlah sosial media yang dishare akun Facebok FR, juga di sejumlah grup WhatsApp warga Binjai.Video ATN sedang mengenakan kaus ketat berbaju merah diduga over dosis setelah dilarikan dari diskotek CF atau TF.Terlihat ATN sedang rebahan bersama temannya yang hendak menolong, tubuh ATN kejang-kejang dan bibir bergeletaran.
ATN sempat dilarikan ke Rs Latersia di Jalan Soekarno-Hatta.Namun, nyawanya tak tertolong, hingga detik hela nafas terakhir diembuskan wanita muda ini.KBO Reskrim Polres Binjai, Ipda Ibrahim Sofi tak menampik bahwa
dirinya ada menandatangani surat permohonan visum dari pihak keluarga
korban.Surat mohon dilakukan pemeriksaan dan dibuatkan autopsi mayat
ditandatangani Ipda Ibrahim Sopi sesuai No pol Ver/ 156/ VIII/ 2019/
Reskrim yang dilayangkan ke RS Djoelham.
Kendati demikian, KBO Reskrim ini tak mau berbicara banyak dan terkesan menutupi, terkait
dugaan korban over dosis menelan ekstasi di Diskotek CF.Ia beralasan masih menunggu hasil visum.
"Keluarganya merasa kan kematian korban tidak pas (wajar).
Rumah sakitnya kurang tahu.Nanti lah tunggu hasil visumnya lah, aku cuma neken aja, nya," pungkasnya.
"Keluarganya merasa kan kematian korban tidak pas (wajar).
Rumah sakitnya kurang tahu.Nanti lah tunggu hasil visumnya lah, aku cuma neken aja, nya," pungkasnya.
Seorang petugas RS Djoelham ditemui di depan ruang jenazah mengatakan, saat ATN dibawa ke RS Djoelham sudah tak bernyawa.Katanya, ATN dibawa oleh pihak keluarganya untuk diautopsi.
Tadi keluarganya yang bawa bang.Kemari sudah jenazahnya, sekitar jam satu siang lah masuk ke mari," katanya.
Video ATN overdosis,
belakangan diketahui pekerja salon daerah Kelurahan Tanah Seribu, Binjai
Selatan, yang menukangi pasang bulu mata viral di media sosial
Facebook.
Akun medsos Fanii Ramadanii memposting video detik-detik ATN kejang-kejang dan bibir bergeletaran serta bubuhan keterangan.
"Turut berduka cita iya sygg. Buatt peringgatann yangg sukak dugem. Kalokk nekan obatt jangan banyak kurang banyakk beginiilah terjadinyaaa. Boleh nekan tapii sekedarnya saja. Jangan berlebihan. Bantuu doain iya buat teman teman," tulisnya.
"Turut berduka cita iya sygg. Buatt peringgatann yangg sukak dugem. Kalokk nekan obatt jangan banyak kurang banyakk beginiilah terjadinyaaa. Boleh nekan tapii sekedarnya saja. Jangan berlebihan. Bantuu doain iya buat teman teman," tulisnya.
Unggahan FT sampai viral dan dibagikan sejumlah warganet yang berasal dari Binjai.
Kini, status FB Fanii Ramadanii sudah dihapus, namun telah beredar di sejumlah grup whtasapp.
Kini, status FB Fanii Ramadanii sudah dihapus, namun telah beredar di sejumlah grup whtasapp.
Kejadian ini bukan kali pertama. Kejadian sebelum-sebelumnya beberapa pengunjung menjadi korban OD ekstasi dan minuman alkohol.
Bahkan seorang perempuan HR (15) pernah dicekoki ekstasi dan alkohol hingga diperkosa beramai-ramai (3/3/2019) silam.
Namun Polres Binjai tidak melakukan penindakan dan penangkapan bandar sabu atau ekstasi atau pelaku pencekokan.
Dalihnya, bahwa Diskotek CF statsusnya wilayah Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang.
Karena banyak kejadian yang meresahkan masyarakat, Direktorat Reserse
Narkoba Polda Sumut pernah menggrebek tempat hiburan milik ST tersebut.(RS1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar