Radar Sumatera.com
Lurah Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Sumarno, dinilai tidak peduli kepada warganya. Hal itu dikarenakan ia tidak mengetahui adanya 5 warganya yang positif terpapar Covid-19 di Kelurahan Pekan Binjai, tepatnya di daerah Kampung Tanjung.
Ketidaktahuan Lurah Pekan Binjai, Sumarno, diketahui saat awak media mendatangi kantornya yang beralamat di Jalan Tuan Syekh Ukur, Pekan Binjai, saat ingin melakukan konfirmasi kepadanya terkait 5 warganya yang terpapar Covid.
"Saya tidak tau kalau ada warga saya di Kampung Tanjung yang terpapar Covid. Karena saya tidak menerima laporan," ungkapnya, Senin (1/3) Sore.
Selaku Lurah Pekan Binjai, Sumarno juga mengatakan jika Kepala Lingkungan (Kepling) l yang bernama Irwansyah, tidak melaporkan jika ada warga yang terpapar Covid-19.
"Saya belum mengetahui. Setau saya ada dulu, Sekitar setahun yang lalu, bulan Maret 2020," beber Sumarno, yang terlihat nafasnya tersengal sengal dan mengaku sesak nafas karena penyakit asma yang dideritanya sedang kambuh.
Namun, saat awak media menunjukkan foto Kepling l Kelurahan Pekan Binjai, Irwansyah, bersama Petugas Dinkes yang sedang mencari informasi di Kampung Tanjung, dimana foto tersebut dikirim oleh Kadis Kesehatan Kota Binjai, dr Sugianto Sp.Og, Selasa (23/2) lalu, Sumarno terlihat bingung dan malah balik tertanya.
"Kapan foto itu. Siapa aja yang ada. Cobalah kirim ke HP saya. Saya kok tidak tau ya," pinta Sumarno kepada awak media, sembari meminta foto tersebut untuk dikirim ke Ponsel miliknya.
Disoal apakah Pihaknya sudah memberikan himbauan kepada warganya terkait banyaknya permainan ketangkasan di Kampung Tanjung, sehingga adanya kerumunan manusia yang berpotensi munculnya klaster baru penyebaran Covid-19, Sumarno yang mengaku sudah menjabat sebagai Lurah Pekan Binjai sejak tahun 2017 ini, mengaku hanya menyuratinya.
"Pemberitahuannya cuma melalui surat saja. Karena setau saya permainan ketangkasan itu seperti game anak anak atau seperti Timezone," ujarnya dengan santai.
Pun begitu, Sumarno yang mengaku akan Pensiun pada tahun 2022 ini, sudah melakukan penyemprotan Disinfektan di sekitar Kampung Tanjung sebanyak 3 Kali dalam seminggu ini.
"Penyemprotan sudah dilakukan tiga kali, sekitar seminggu yang lalu, minggu ini dan semalam," ucap Sumarno, sembari mengatakan, penyemprotan Disinfektan yang pertama dilakukan oleh Kepling dan warga setempat, kedua oleh BPBD, dan yang ketiga yaitu Kepling dan warga sekitar lagi.
Terkait hal itu, salah seorang warga Kelurahan Pekan Binjai yang enggan disebutkan namanya, menilai jika Sumarno tidak peduli terhadap kesehatan dan keselamatan warganya.
Sang sumber juga mengaku kesal karena ia menilai tidak ada tindakan apapun yang dilakukan oleh Lurah Pekan Binjai.
"Lucu aja saya mendengarnya. Masak Lurah tidak peka terhadap hal ini. Padahal Pemerintah meanggarkan dana yang tidak sedikit untuk mencegah timbulnya klaster baru penyebaran Covid-19. Artinya selaku Lurah, ia terkesan tidak memperdulikan himbauan dari Pemerintah. Beliau kan digaji dari uang rakyat juga," ungkap sang Sumber dengan nada kesal.
Tidak hanya itu, sang sumber juga mengatakan jika Sumarno terkesan mencari posisi aman dipenghujung masa pensiunnya yang tinggal setahun lagi.
"Jangan gara gara ia mencari posisi aman, kesehatan dan keselamatan warganya diabaikan. Seolah olah nyawa kami tidak berarti bagi dia," tutup sang Sumber sembari mengatakan jika dirinya mengaku kecewa dengan cara kepemimpinan Sumarno, yang dinilainya tidak mau tau terhadap keresahan warganya.
Diberitakan sebelumnya, terkait adanya kabar simpang siur yang berkembang bahwa beberapa warga di Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, khususnya warga di Sekitar Kampung Tanjung, yang terpapar Covid-19, akhirnya terjawab. Hal itu diketahui setelah Gugus Tugas Covid-19 Kota Binjai, membenarkan kabar tersebut.
Kebenaran itu terbukti saat awak media melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai, dr Sugianto.Sp.Og, melalui Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit (P2P) dr HM Indra Tarigan M.KM, di Kantor Dinas Kesehatan, Jalan Ikan Hiu, Kelurahan Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur, Senin (1/3).
Menurut dr Indra, berdasarkan data yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kota Binjai, hingga 10 hari terakhir ini, setidaknya ada 5 orang yang Positif terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kelurahan Pekan Binjai, tepatnya di daerah Kampung Tanjung.
"Berdasarkan data yang kami terima, ada 5 orang yang terpapar Covid. Yang pertama setelah kami cari informasi ternyata ada 1 orang. Sekitar seminggu kemudian, ditemukan lagi 4 orang yang tinggal dalam satu rumah," ungkap dr Indra Tarigan.
Setelah diketahui mereka terpapar Covid, lanjut dr Indra, pihaknya kemudian melakukan Tracing (pelacakan). Hal itu bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana yang sudah tertular oleh korban, atau yang menularkan ke korban.
"Sejauh ini, Petugas Kesehatan baru menemukan 5 orang yang terpapar Covid dan menunjukkan hasil PCR (Polymerase Chain Reaction). Silahkan melapor jika masih ada yang terpapar. Artinya, betul tidaknya korban terpapar, bisa dilakukan dengan cara PCR. Jika ada yang terpapar, itu merupakan dasar kami untuk mengembangkan sejauh mana yang sudah tertular oleh korban, atau orang yang menularkan ke korban," urai dr Indra, seraya mengatakan, PCR digunakan untuk mendiagnosis penyakit Covid-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik Virus Corona.
Lebih lanjut dikatakan dr Indra Tarigan, setelah diketahui adanya yang terpapar Covid-19, akhirnya pihaknya meminta kepada 5 orang tersebut, untuk melakukan isolasi selama 14 hari.
"Selain meminta untuk melakukan isolasi selama 14 hari, kami juga selanjutnya melakukan penyemprotan Disinfektan ke lokasi tersebut," bebernya, sembari mengatakan, adapun 4 dari 5 orang yang terpapar Covid di Kampung Tanjung merupakan warga yang tinggal dalam satu rumah dan termasuk dalam kategori Klaster Keluarga.
Pun begitu, dr Indra menegaskan jika ia tidak bisa menyalahkan masyarakat atau pihaknya sendiri. Sebab, kalaupun ada masyarakat yang melakukan pemeriksaan secara mandiri, artinya data tidak masuk ke Dinas Kesehatan.
Menurut dr Indra, berdasarkan intruksi Mendagri, ada 7 Provinsi yang sudah melakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Salah satunya adalah Sumatera Utara. Tujuannya adalah membentuk Posko penanganan Covid-19 hingga tingkat Pemerintahan yang paling rendah.
"Di Sumatera Utara sudah berlaku hingga tanggal 28 Februari 2021. Namun saat ini belum diperpanjang," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan pantauan awak media, pada hari Jumat (19/2) lalu, sekira Pukul 14.16 Wib, sebanyak 2 warga Kampung Tanjung, tepatnya di Jalan Ade Irma Suryani, dijemput oleh Mobil Ambulance milik salah satu Rumah Sakit Swasta yang ada di Kota Binjai.
Tidak hanya itu, saat menjemput, terlihat Supir Ambulance bersama rekannya, mengenakan Alat Pelindung Diri (APD). Hal itu perlu dilakukan guna mengendalikan dan mencegah infeksi Virus, sehingga penting digunakan oleh orang yang sering bertemu Pasien. (dic)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar