RADARSUMATERA.COM/BINJAI
Ketua DPRD Binjai H Noor Sri Syah Alam Putra ST, melakukan pengecekan terhadap pembangunan gedung dewan yang baru di Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, Sumut, Selasa (12/10/21).
Dalam pengecekan tersebut, Ketua DPRD Binjai didampingi oleh Sekretaris Dewan Putri Syawal Sembiring, anggota DPRD serta beberapa staf dan bagian perencanaan pembangunan.
"Kami berkunjung ke sini dalam rangka perlengkapan enterior, terutama meja ruang utama, ruang pimpinan dan ruang komisi," ungkap Ketua DPRD Binjai, H Noor Sri Syah Alam Putra.
Menurut pria yang akrab disapa H Kires ini, selama kurang lebih 3 tahun, pihaknya sudah menyewa Gedung Ovany yang beralamat di Jalan T Amir Hamzah, Kecamatan Binjai Utara, sebagai Kantor DPRD Kota Binjai yang sifatnya sementara.
"InsyaAllah awal tahun, tepatnya Januari 2022, kami akan pindah kesini. Jadi ini dalam rangka melengkapi kegiatan kegiatan mobiler interior yang nantinya akan kita tempati," urai H Kires.
Disoal adanya rumor gedung semegah Kantor DPRD Binjai yang tidak mempunyai pintu belakang, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Binjai ini pun menampiknya. "Ada pintu belakangnya di lantai dasar," ujarnya.
Sedangkan di gedung yang mempunyai 3 lantai ini, menurut H Kires, tidak tersedia lift maupun eskalator yang sebelumnya pernah direncanakan. Namun terlihat hanya tangga saja sebagai penghubung dari satu lantai ke lantai lainnya.
"Sedangkan untuk parkirnya berada dilantai dasar," ungkapnya.
Dari pantauan awak media, Ketua DPRD Binjai beserta romobongan melakukan cek ruangan dan desain interior ruangan yang hendak tempati. Yaitu, 3 ruangan pimpinan, 3 ruangan komisi, 8 ruangan fraksi, 1 ruangan Banmus, 1 Ruangan Banggar, 1 ruangan Bappemperda, dan 1 ruangan badan kehormatan dewan.
Diketahui, untuk pembangunan Kantor DPRD Kota Binjai yang merupakan bangunan termegah di Kota Binjai ini menelan biaya Rp 20.000.000.000 (Dua Puluh Miliar Rupiah) yang mana dananya melalui 2 tahun anggaran (Multi Years).
Bahkan, pengerjaan yang dijadwalkan selama 540 hari kerja sejak 27 April 2018, menjadi molor karena hingga saat ini belum rampung dikerjakan. (San)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar