BRI Stabat Gelar Sosialisasi dan Business Matching Simpanan Pelajar di 12 SMP di Langkat, Ini Salahsatunya - Media Radar Sumatera

Media Radar Sumatera

Tajam, Akurat dan Terpercaya

radar sumatera

Breaking

Home Top Ad

Komunitas Hijau Indonesia

Rabu, 07 Agustus 2024

BRI Stabat Gelar Sosialisasi dan Business Matching Simpanan Pelajar di 12 SMP di Langkat, Ini Salahsatunya


RADARSUMATERA.COM/LANGKAT

Sebanyak 12 Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kabupaten Langkat, mengikuti sosialisasi dan Business Matching Simpanan Pelajar (SimPel) pada Triwulan lll tahun 2024. 


Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat melalui Dinas terkait tersebut juga menghadirkan narasumber dari beberapa Perbankan yang ada di Kabupaten berjuluk Kota Bertuah tersebut. 


Seperti yang terlihat pada Jumat (26/7) lalu. Ratusan pelajar SMPN 2 Binjai, yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Desa Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, mengikuti sosialisasi dan Business Matching Simpanan Pelajar (SimPel) pada Triwulan lll tahun 2024.


Disini, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Stabat, dipercaya menjadi narasumber untuk memaparkan materinya terkait pentingnya menabung sejak usia dini. 


Kegiatan itu pun mendapat antusias dari para pengurus Sekolah, dewan guru serta ratusan siswa yang menimba ilmu di SMPN 2 Binjai tersebut. 


"Hemat pangkal kaya. Pepatah itu tentunya sangat berguna bagi para pelajar yang ikut dalam sosialisasi tersebut. Apalagi mereka masih muda dan merupakan generasi penerus bangsa. Dengan begitu, mereka dapat memulai menabung sejak usia dini sebagai bekal dimasa depan," ucap Ramlan yang menjabat sebagai Pemimpin BRI Cabang Stabat, saat dikonfirnasi awak media, Rabu (7/8). 


Diakui Ramlan, untuk menabung, tidak harus seseorang memiliki uang yang lebih dari hasil atau profesi yang dikerjakannya. Akan tetapi dapat dimulai sejak dini, seperti menyisihkan uang saku bagi para pelajar.


"Kita berharap menabung merupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan bagi orang dewasa karena sudah diajarkan sejak dini, yaitu ketika masih di sekolah," bebernya.  


Pun begitu, Ramlan juga tidak menampik bila saat ini menabung masih menjadi sebuah masalah sekaligus hal yang sulit dilakukan oleh generasi muda zaman sekarang.


"Salah satu penyebab utamanya adalah gaya hidup yang terlalu Wah, karena apa yang mereka lihat di sosial media dan lingkungan sekitarnya. Contohnya ialah influencer dengan gaya hidup mereka yang mewah dan pamer harta. Jika hal itu kita jadikan acuan untuk diikuti, maka akan menjadi sebuah masalah bagi mereka dengan tingkat ekonomi menengah kebawah," tegasnya.  


Diakhir ucapannya, Ramlan pun berharap para orangtua serta tenaga pendidik, untuk membiasakan anak anaknya menabung sejak usia dini. "Semoga menabung dapat dijadikan budaya di negara kita," demikian tutur Ramlan. (Rs1) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman